Alkisah tahun 2012 ini temanya dalam hidup gw adalah Perjalanan (ceilah). Dimana hal ini merujuk pada opini dari 2 pihak:
Pertama, dari Mahatma Gandhi: "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever."
Kedua, ramalan dari Suku Maya bahwa pada tahun 2012 dunia akan kiamat.
Konklusinya:
2012 --> Kiamat --> Live as if you were to die this year --> Harus nikmatin hidup sepuas-puasnya --> Live = enjoying life, contohnya dengan jalan-jalan --> 2012 = Mari kita jalan-jalan!
Maka dari itu, di tahun 2012 ini, gw lagi muas-muasin diri dengan pergi jalan-jalan. Mulai dari jalan bareng temen kantor, teman kuliah, keluarga inti, keluarga besar, sampai jalan bareng se-unit kantor. Kejar tayang lah, secara sekarang sudah tahun 2012, mendekati the end of the world. Jadi harus semaksimal mungkin (dan sesuai budget) untuk melihat dunia.
Perjalanannya juga gak kira-kira. Mulai dari pelosok Jawa Barat, perbatasan Jateng-Jatim, mudik ke Semarang-Jogja, daerah pemasok Timah di BaBel, rumahnya Ipin-Upin di Negeri Jiran, sampai ke Negeri Tirai Bambu, semua didatangin. What a year!
Dan tentu saja, dalam setiap perjalanan ada cerita, baik suka, duka, maupun cinta. Begini kisahnya:
Pertama, dari Mahatma Gandhi: "Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever."
Kedua, ramalan dari Suku Maya bahwa pada tahun 2012 dunia akan kiamat.
Konklusinya:
2012 --> Kiamat --> Live as if you were to die this year --> Harus nikmatin hidup sepuas-puasnya --> Live = enjoying life, contohnya dengan jalan-jalan --> 2012 = Mari kita jalan-jalan!
Maka dari itu, di tahun 2012 ini, gw lagi muas-muasin diri dengan pergi jalan-jalan. Mulai dari jalan bareng temen kantor, teman kuliah, keluarga inti, keluarga besar, sampai jalan bareng se-unit kantor. Kejar tayang lah, secara sekarang sudah tahun 2012, mendekati the end of the world. Jadi harus semaksimal mungkin (dan sesuai budget) untuk melihat dunia.
Perjalanannya juga gak kira-kira. Mulai dari pelosok Jawa Barat, perbatasan Jateng-Jatim, mudik ke Semarang-Jogja, daerah pemasok Timah di BaBel, rumahnya Ipin-Upin di Negeri Jiran, sampai ke Negeri Tirai Bambu, semua didatangin. What a year!
Dan tentu saja, dalam setiap perjalanan ada cerita, baik suka, duka, maupun cinta. Begini kisahnya:
Judul: Perjalanan Naila Mengejar Cinta (sebelum kiamat) di 2012
Naila adalah seorang gadis yang senang arisan dan bergossip ria dengan teman-temannya.
Naila: "Jeng jeng, ini cincinnya cucok banget Jeng!"
Teman: "Iya dong Jeng, ini eike ga sengaja nemu ada di tangan orang, yah eike pungut deh"
(Tanjung Layang (itu bukan ya namanya?) - Sawarna)
Namun, walau Naila tampak ceria sebenarnya gadis itu sedang galau sambil lihat sunset (harus ya?)
Naila: "Haduh, cintaku kapan muncul ya?"
(Pantai Pasir Putih - Sawarna)
Berdoalah Naila di depan patung Old Man from The Moon agar cintanya cepat datang
Naila: "Tolong Naila ya Tuhan, biar cintaku cepat datang"
(Repulse Bay - Hongkong)
Inilah penjelasan mengenai si Old Man from The Moon
"The Old Man From The Moon Is
A Happy God in Charge of Love and Matrimony
He ties the Couple's leg with a Red String
And their Hearts with a Crimson Belt.
And Puts their Names in The Celestial Register
So that They will live Happily Ever After "
(Repulse Bay - Hongkong)
Ternyata pemirsa, esoknya, doa Naila langsung terkabul! Edward Cullen sang Vampir Legendaris langsung muncul depan Naila!
Edward: "Hai Naila, akulah yang kamu tunggu-tunggu dari dulu"
Naila: "Ciyusss??? Macacihh?? Muacchhh"
(Madame Tussauds - Hongkong)
Naila pun dibawa Edward ke Kastilnya untuk diperkenalkan ke Mimi & Pipi Cullen (orangtua dari Edward - itu yang di belakang Naila)
(Ruins of St. Paul's - Macau)
Datanglah Hari-H:
Naila sudah siap di depan Masjid untuk acara akad nikah
(Masjid Jame' - Kuala Lumpur)
Tapi mengapa oh mengapa? Mengapa Edward tak datang pada hari pernikahannya tersebut?
(Red Building - Malaka)
Keluarga Naila ga terima dan marah. Mereka berkumpul, mengumpulkan kekuatannya, dan bersiap menyerang Klan Cullen
(Yoga bareng Keluarga Besar di Yogyakarta)
Naila yakin Edward bukan tanpa alasan meninggalkannya. Dikirimkannya pesan cinta untuk Edward. Namun pesannya tidak ada balasan.
(Pantai Air Anyir - Bangka)
Naila pun sedih, "Sudah biarkan aku menjadi putri duyung saja. Yang terjun ke dalam laut dan berubah menjadi buih, ketika pangerannya tidak bisa bersama dirinya"
(Pulau Lengkuas - Belitung)
Ternyata Edward datang setelah mendapatkan pesan dari Naila! Mereka pun terlibat percakapan serius one-on-one.
Edward: "Aku sebenernya bukan pampir neng, aku cuma bule gaul yang biasa nongkrong di Jalan Jaksa. Tinggalnya saja di gubuk renyot, itu nyewa pula"
Naila: "Gakpapa Bang, aku nerima kamu apa adanya kok"
(Depan Suria KLCC - Kuala Lumpur (note: itu yang di samping, bule yang lagi lewat hahaha))
Akhirnya Naila dan Edward pun menikah dan hidup bahagia selamanya di gubuk renyot tercinta.
(SD Muhammadiyah - Belitung)
==================== THE END =================
Hehe, gitu deh ceritanya. Maaf yaa ga berbobot, hehehe. Maklum buat ngelepasin stress, keh keh keh.
Pertanyaannya:
1. Sudah pernah ikut pergi kemana sajakah tas cokelat Naila?
2. Dan.. Pada tanggal berapakah Naila dan Edward menikah? #hayah