Batas Korupsi itu Sejauh Mana??

by - January 15, 2015

Banyak orang yang suka mengutuk korupsi.
"Gila pejabat ini korupsi XXX juta rupiah!"
"Si ini bawa kabur xx M rupiah ke luar negeri!"
"Edan, di rumahnya dia nyimpen $XXXXXX mennn!"

Tapiiii.. Walau banyak yang mengutuk, sebenarnya tak pernah dinyatakan secara jelas sejauh mana batas korupsi itu?
Contoh, untuk pekerja kantoran. So, jika kamu melakukan hal-hal seperti ini:

  • Bawa pulpen kantor buat diri sendiri
  • Pakai uang kantor buat makan-makan bersama
  • Nelpon untuk urusan pribadi pakai telpon kantor
  • Ngelama-lamain waktu dinas, padahal sudah tidak ada kerjaan
  • Pakai mobil kantor buat ke pertokoan
  • Makan siang lebih dari 1 jam
  • Menginap di kantor
Sudah termasuk korupsi belum ya?
Kalau iya, benar itu korupsi, berarti kamu udah korupsi banyak dunk? Gw juga dunk, secara beberapa item memang gw lakukan.

Masalahnya, hal-hal yang nampak sepele ituuu, lama-lama sudah biasa dilakukan. Sehingga lama-lama batas korupsi dan tidak korupsi semakin buram.
Sehingga pada akhirnya, kamu semakin biasa memanfaatkan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi. Kamu jadi menggunakan anggaran kantor untuk keperluan hore-hore.

Dan eng ing eng.. Ketika kamu jadi Boss, tiba-tiba semakin besar pemakaian anggaran yang dipakai bukan untuk hal yang seharusnya.

Hal yang paling berat, jika suatu saat kamu dipromosikan untuk suatu posisi penting, dan tiba-tiba kamu dituduh menggelapkan uang kantor atau korupsi, berani gak kamu mundur dari posisi itu?
Apa kamu tetap lanjut walaupun banyak orang yang tidak percaya dengan kejujuranmu?

Hal ini, etika ini, mungkin sudah hilang dalam diri banyak orang, dari gw, diri orang-orang sekeliling gw, diri negara gw. Ketika tersangka atau terdakwa korupsi tetap memegang jabatan penting dan takut melepasnya, bahkan protes yang diutarakan untuk menurunkan pejabat itu kalah kencang dengan protes menolak Lady Gaga konser di Indonesia.

Pertanyaannya, jika kamu menjadi mereka, apa kamu bisa melepaskan juga?
Gw? Mungkin gak bisa.
Kamu? Jangan-jangan gak bisa juga.

Dan.. Kalau semua orang jawab tidak bisa, mungkin memang ada yang harus dipertanyakan dengan etika bangsa ini. Etika manakah yang benar?
Atau memang hal ini wajar sehingga tidak perlu dipusingkan? Atau memang semua orang korupsi jadi hal seperti ini adalah hal yang lumrah?

You May Also Like

0 comments