Naila's Timeline

live . love . laugh

Powered by Blogger.
  • Home
  • About me

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya ke Ho Chi Minh, Phnom Penh dan Siem Reap. Kali ini, yang dibahas adalah Bangkok. Mungkin sudah banyak orang yang pergi ke Bangkok dan sudah banyak juga yang bahas yaaa. Namun, berhubung ini sudah jadi bagian dari Asean Trip gw kemarin, tetap dibahas dunk disini:)


Day 6 Night
Setelah naik pesawat dari Siem Reap, gw dan Tongky sampai di Don Mueng Airport. Rombongan juga bertambah 1 orang yaitu Rizka (aka Dora), yang nyusul dari Jakarta ke Bangkok. Nasib orang Jakarta, kami sampai di Bangkok ketika sedang hujan. Jadi perjalanan yang harusnya 50 menit, malah jadi 3 jam. Akhirnya baru sampai hotel jam 8 malam deh.. Bangkok feels like home..

Kami bertiga menginap di D&D Inn di jalan Khaosan Road. Jalanan yang penuh dengan wisatawan dari mancanegara, pusatnya kehidupan di malam hari, karena semakin malam semakin ramai, apalagi pub-pubnya, hehehe. Dipikir-pikir, kayaknya sih dari 1 jalan itu, yang pakai jilbab ya gw ma Dora doang, sisanya bebasss.. Hahahaha.

Kamar di D&D Inn
Nah, kami datang kira-kira 3 hari setelah Bom Blast di Bangkok. Kirain jalan ini bakal kosong, namun ternyata jalan ini, yang notabene daerah turis, tetap penuhhh..

Khaosan Road di malam hari

Beres muter-muter Khaosan Road dan makan, kami pun istirahat untuk menyiapkan stamina perjalanan esok hari.

Day 7
Besoknya kami pergi jalan-jalan ke obyek-obyek wisata di dekat Khaosan Road. Seperti biasa, kita lihat petanya dulu.
Peta Jalur Boat di Chao Phraya

Khaosan Road itu kawasan yang dekat ke Chao Phraya River dan objek wisata seperti Royal Grand Palace dan Temple-Temple (Wat Pho dan Wat Arun). Untuk Royal Grand Palace dan Wat Pho bersampingan dan dekat dengan kanal nomor 8 (Tha Tien), sedangkan Wat Arun ada di seberang Wat Pho, tapi tinggal naik perahu kecil dari Tha Tien.

Khaosan sendiri lebih dekat dengan kanal nomor 13 Phra Arthit. Namun, berhubung masih segar, kami memutuskan untuk jalan kaki saja ke Grand Palace, karena cuma 20 menit perjalanan saja dengan jalan kaki.

Namun, pas jalan kesana, hampir saja kami kena scam. Jadi pas di lampu merah dekat taman menuju Royal Grand Palace, mendadak Bapak [1] yang nyebrang bareng kita bilang "Kalau ke Grand Palace ke arah sana saja", nunjuk ke kiri.. Kami ikutilah petunjuk bapak itu.

Setelah jalan 100 meter, tiba-tiba ada Bapak [2] ngehampirin (padahal kami gak ada niat nanya), lalu bilang gini "Grand Palace jam segini belum buka. Itu di depan ada kuil khas Thailand masuk situ saja", terus Bapak [2] pergi. Pas kami intip ke dalam kuil, ada Bapak-bapak duduk di tangga pintu masuk, tapi berhubung sudah tahu bahwa bukan tempat itu tujuannya, kami pun pergi.

Tetapi Bapak-bapak dalam kuil itu ngejar keluar, sebut saja Bapak [3], dia menyapa terus menjelaskan panjang lebar, tentang adanya floating market yang ada di seberang Grand Palace, harus naik perahu kesitu. Dia bilang, naik aja dari Rachini Pier (nama pangkalan perahu), nanti dapat harga diskon. Berhubung masih pagi, jadi gw ma yang lain belum terlalu mudeng, nurut aja pas Bapak [3] nyegatin Tuk Tuk driver buat kita.

Kami diturunkan di kanal nomor 7 Rachini. Udah tempatnya sepi, cuma ada 1 perahu kecil kosong (kecil bukan yang rada besar), kami juga diminta bayar 600 Baht per orang pula (1 Baht = Rp 400,- jadi kira-kira 240 ribu) untuk biaya naik perahu 1 jam sepuasnya muter-muter di daerah Chao Phraya. Padahal siapa yang mintaaa?

Langsung deh kami sadar, pasti ini lagi mau ditipu. Semua bapak-bapak baik tadi, mengarahkan kami ke kanal ini, terus ntah dibawa kemana. Kami langsung kabur secepatnya, dan naik Tuk Tuk lain ke Royal Grand Palace. Fyuhh, hampir ketipu..

Nah, di Royal Grand Palace, sebelum masuk ada pengumuman, tipe pakaian yang diperkenankan masuk istana ini.

 
Tipe pakaian yang boleh untuk masuk Grand Palace

Pas pertama kali gw ke Bangkok 2 tahun lalu, gw pakai baju kayak foto di bawah. Pas gw mau masuk waktu itu, ada petugas yang bertugas screening pakaia. Ketika si petugas ini lihat outfit gw, eh dia ngelarang gw masuk dan gw harus keluar dari barisan. Tetapi, kalau mau beli kain, tokonya jauh di pintu luar. Jadinya gw masuk lagi, tapi di jalur yang petugasnya beda sambil sembunyi-sembunyi nutupin diri di belakang teman yang badannya besar. So, gak kelihatan ma petugasnya dan bisa masukkkk dehhhh. Horeee.. (Jangan ditiru yaa).
Pakaian gak lulus sensor. Kenapa bisaa? Yakk, gara-gara pakai leggingggg..
(Ya maap bawa bajunya dikit doang, persediaan celana terbatas waktu itu hehehehe)

Belajar dari pengalaman, gw memakai baju yang lebih sopan kali ini.
 
Celana longgar tuhhh kagak ketat lagiii, jogger pants rockkkkk!! 
(Btw itu pose mas-mas di samping gw kok yahud banget yak, ala-ala pemeran utama film yang lagi munggungin kamera)

Nah ini pose narsis bertiga di Royal Grand Palace..
Wefie dari bawah, mumpung latarnya oke
 
Dari Grand Palace, kami pergi ke Wat Pho, yang terkenal dengan Budha tidurnya.

Sleeping Budha
Banyak juga candi-candi di kompleks Wat Pho

Kalau gw udah pernah ke Grand Palace dan Wat Pho, terus kenapa datang lagi kesana? Soalnya, pas kunjungan pertama gw kesana, belum sempat ke Wat Arun, gara-gara ngejar pesawat. Tapiii, pas kemarin kesana ternyata..
Wat Arunnya lagi renovasi :((

Ya sudahlah, memang gak jodoh kali ya ma Wat Arun ini.. #lelahmencoba #cukupsudah #jodohpastibertemu (lagu Afgan napa tiba-tiba muncul?).

Dari Wat Arun, kami naik boat (ke kanal 8 lagi), lalu naik lagi ke... Hmm gw lupa.. Ya pokoknya kanal lain, hahaha. Untuk pergi ke Vimanmek Mansion. Istana tempat tinggal Raja Bangkok. Jadi kalau berdasarkan data Gmaps, paling cuma 20 menit, ternyataaa takes longer than that hahahaha.

Sayangnya di Vimanmek Mansion ini tidak boleh mengambil foto. Tapi yang pasti, we love this mansion. Gak kayak istana di eropa gitu, jadi kecil tapi panjang dan penuh furnitur. Kalau ada yang pernah nonton dorama Princess Hours dari Korea, yaaa ala-ala gitu deh istananya. Coba kalau gw orang Thailand, gw bikin jadi latar cerita di film Princess Hours ala Thailand deh..

Dari Vimanmek Mansion, kami pergi ke MBK pakai kopaja setempat (berasa orang lokal kannn).
Penampakan dalam Bus di Bangkok
Bus di Bangkok, walau dari luar keliatan udah jelek, tetapi ternyata ber-AC dan kalau mau turun juga tinggal pencet tombol "Stop" dan supir bus akan berhenti di halte terdekat. Gak kayak di Jakarta kann, harus ngetok-ngetok atau neriakin kenek buat turun.

MBK adalah salah satu mall di Bangkok, seperti Plaza Semanggi kalau di Jakarta. Lengkap dengan mushola dan tempat makan halal, dan lantai khusus untuk souvenir ala Bangok, membuat mall ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi yang ingin belanja tapi gak pake susah, hehehe.

Dari MBK, kami pulang ke hotel dan tidur..

Day 8
Hari terakhir, kami naik kapal ke Central, lalu naik BTS ke Chatuchak. Pasar yang terkenal dengan kemurahannya, namun hanya buka di Jumat malam dan weekend. Berhubung pesawat gw jam 5, jadi gak bisa lama-lama disini. Padahal belanjanya belum puas.

Chatuchak Market kalau lagi hujan

Balik dari Chatuchak, ke hotel dulu. Lalu pesen travel untuk ke bandara. Sempet dimarahin mas-mas travel, mau naik travel jam 2 kok baru pesen jam setengah 2. Lucky for me, masih ada kursi kosong, jadi bisa berangkat jam 2 teng! Let's go homeeeee...

Kira-kira begitulah perjalanan ke Vienam, Kamboja, dan Thailand. Lelah tapi puas..

Di Bangkok, sebenarnya masih banyak banget objek lain yang bisa dikunjungi, misal:
  • Madame Tussaud
Foto Bareng Bung Karno (menurut gw sih gak mirip.. Alisnya Bung Karno kayaknya lebih tebel deh. Dan kharismanya juga gak dapet, tapi ya sudahlah. Udah untung ada patung Bung Karno)

Foto ma Nickhun 2PM (Pas kunjungan pertama, dan 2PM masih jaya-jayanya)
  • Asiatyque
Asiatyque ini outdoor mall di pinggir sungai (gak mall juga sih, bener-bener outdoor semua). Bagus buat kongkow kalau malam hari, banyak tempat makan dan kios-kios lucu ala-ala distro gitu.
Depan Bianglala di Asiatyque

 
Tempat foto wajib di Asiatyque
  • Chao Phraya Princess Cruise
  • Jim Thompson House
 So, let's travel and eat a lot! Hehehehe..

Kalau ada yang mau itinerary-nya, bisa didownload disini. Tabik!
Share
Tweet
Pin
Share
6 comments

Alkisah, baru kemarin banget gw balik abis dari jalan-jalan ke Vietnam (Ho chi minh city), Kamboja (Phnom Penh dan Siem Reap), dan Thailand (Bangkok). Mumpung masih on-fire dan segar di ingatan, gw tulis aja disini lika-liku perjalanannya. 

Awal kisah ini bermula di bulan April 2015, berawal dari perbincangan antara gw dengan temen gw, Desty (she is called by Tongky). Ceritanya Tongky pengen solo travelling dengan pilihan tempat antara lain: Jepang atau negara Asean lainnya. Karena temen gw ini belum pernah ke Bangkok, maka gw saranin, buat pergi ke Bangkok aja, sekalian ke Vietnam dan Kamboja. Nanti gw ikut dari awal, tapi pas di Bangkok balik duluan. Akhirnya deal deh kita.

Hasil nanya-nanya sama teman yang habis berangkat kesana, mereka muter-muter Asean pakai AirAsia Asean Pass, jadi sistemnya itu kita beli 10 atau 20 point AirAsia Asean Pass di Airasia, nanti di-redeem dengan tiket, tinggal nambah aiport tax dan pajak lainnya saja. So, kita berdua akhirnya ikut pakai Air Asian Pass. Untuk halaman resmi dari AirAsean dapat dibaca disini, dan review dari blog lain dapat dibaca disini.

Untuk kisah perjalanan ini, akan gw bagi menjadi 3 bagian:
1. Jalan-jalan ke Ho Chi Minh City

2. Jalan-jalan ke Kamboja: Part 1 dan Part 2
dan...
3. Jalan-jalan ke Bangkok

Karena persiapannya panjang dan lama bangett. So, It will be wasted if I am not sharing it to anyone. Selain itu, selama pesan hotel, nentuin tempat-tempat yang bakal didatangi dkk, gw juga dibantu dengan berbagai macam review dari blog lain. So, hopefully this posts can be useful too for anyone that interested to go there. Let's go travel (and shopping and eating, hehehe)!

Last but not least, all posts will be filled with my photos, so be ready! Hohohohoho

Kalau ada yang mau itinerary-nya, bisa didownload disini. Tabik!
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Older Posts

About me


About Naila
Halo, saya Naila Fithria, penulis blog ini.
Tukang jalan-jalan dan tukang galau juga:)
Anyway, selamat datang dan selamat membaca blog ini. Tabik!

The other me

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Through the years

  • ▼  2020 (1)
    • ▼  February (1)
      • A Week in Istanbul
  • ►  2019 (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  October (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2015 (13)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (7)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
  • ►  2013 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2012 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  August (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2009 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (5)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (6)
    • ►  January (1)
  • ►  2008 (17)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (3)
  • ►  2007 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)

Naila's Timeline

Loading...

Created by BeautyTemplates| Distributed By Gooyaabi Templates