Lanjut dari trip sebelumnya di Berlin, destinasi selanjutnya yaitu Praha.
Praha.. Berdasarkan chicklit dan novel-novel romantis yang
pernah gw baca adalah salah satu kota teromantis di Eropa (#tsah). Dengan sungai membelah kota dan jembatan Charles Bridge yang melintas di atasnya, sebenarnya cocok buat tempat hanimun, hahahaha.
Akhirnya, dengan menaiki bus selama 5 jam dari Berlin, pada pukul 4 sore, sampai juga gw di kota yang (katanya) cantik ini.
Hari Ketujuh
Dari terminal bus, gw pergi ke arah tempat gw menginap. Untuk mencapai jalur kereta, harus turun dengan eskalator dahulu yang jauh menghujam ke dalam perut bumi, naik kereta, baru kembali naik ke permukaan.
Kemudian gw jalan kaki mengikuti peta untuk sampai di hostel. Hostel pertama yang gw tempati di Eropa.
Akhirnya, dengan menaiki bus selama 5 jam dari Berlin, pada pukul 4 sore, sampai juga gw di kota yang (katanya) cantik ini.
Hari Ketujuh
Dari terminal bus, gw pergi ke arah tempat gw menginap. Untuk mencapai jalur kereta, harus turun dengan eskalator dahulu yang jauh menghujam ke dalam perut bumi, naik kereta, baru kembali naik ke permukaan.
Stasiunnya jauh di dalam perut bumiii
Kemudian gw jalan kaki mengikuti peta untuk sampai di hostel. Hostel pertama yang gw tempati di Eropa.
Hostel pertama!
Charles Bridge: patungnya jadi gloomy, dengan pencahayaan hijau, cocok kayaknya jadi villain di film Disney
Balik dari Charles Bridge, gw melewati katedral dan ada konser Ave Maria di dalamnya. Mencoba mengusir mood buruk, akhirnya gw masuk, sambil mendengar lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi disana. Lumayan juga untuk soothing my heart #tsah.
Kombinasi antara capek dan kecewa dengan Charles Bridge yang horror, maka gw memutuskan untuk kembali ke hostel. Namun, yang ada malah nyasar entah kemana. Sudah jalannya kosong, gelap, pas ada orang ternyata malah mas-mas gelandangan yang nakutin.
Lalu, gw lihat ada bapak-bapak bule pakai jaket hijau nilon, pertamanya gw kira bapak-bapak itu polisi, eh ternyata bukan. Pas gw coba nanya jalan ke arah hostel, dia cuma bilang “you know, there is a website, try to type G-O-O-G-L-E.com. G-O-O-G-L-E.com in your phone, there, you can find your hotel in there". Rasanya pengen teriak “Gw juga tau gugel apa, keleus!!" huh. Setelah jalan ke arah jalan besar dan merunut ke arah gw datang , akhirnya gw berhasil balik ke hostel dengan selamat.
Hari Kedelapan
Lalu, gw lihat ada bapak-bapak bule pakai jaket hijau nilon, pertamanya gw kira bapak-bapak itu polisi, eh ternyata bukan. Pas gw coba nanya jalan ke arah hostel, dia cuma bilang “you know, there is a website, try to type G-O-O-G-L-E.com. G-O-O-G-L-E.com in your phone, there, you can find your hotel in there". Rasanya pengen teriak “Gw juga tau gugel apa, keleus!!" huh. Setelah jalan ke arah jalan besar dan merunut ke arah gw datang , akhirnya gw berhasil balik ke hostel dengan selamat.
Hari Kedelapan
Hari kedua, pagi-pagi gw udah bangun, asalnya mau ikutan free walking tour yang ditawarkan hostel. Tetapi ternyata
gw ketinggalan. Alhasil gw jalan-jalan sendiri aja ke Narodni Muzeum (National
Museum), memutari kota, sambil foto pemandangan yang ajaib-ajaib.
Ternyata emang bagus sih kotanya, dan cenderung dekat objeknya jadi bisa jalan kaki kemana-mana.
Hari Kesembilan
Nonton geng kakek-kakek main musik
Mencoba niup mantra ke Sleeping Beauty Castle
Ngintilin mobil-mobil antik di Praha
Ngecek bahtera Nuh 2.0 sudah jadi apa belum di National Museum
Mencoba menahan diri biar gak ikut joget bareng Dancing House
Jalan kaki ke Vysehrad yang berada nun jauh di selatan (kayaknya cuma gw doang orang Indonesia yang iseng jalan kaki kesana)
Menikmati pemandangan Praha dari arah Vysehrad
Jalan ke Prague Castle malam-malam
Ternyata emang bagus sih kotanya, dan cenderung dekat objeknya jadi bisa jalan kaki kemana-mana.
Hari Kesembilan
Hari ketiga, gw bangun lebih pagi lagi, biar tidak
ketinggalan walking trip lagi. Hari yang cerah, matahari bersinar, dan.. Ternyata.. Walking tripnya oke
bangeet! Yang asalnya gw agak-agak kecewa ma Praha, jadi terhibur dengan
mengikuti walking tour. Abang guidenya cerita macam-macam tentang semua objek dan bangunan
disana.
Wenceslas Square, jalan Malioboro-nya Prague
Dengan muka khusyuk gw dengarkan penjelasannya. Lalu si
guide cerita di salah satu area “Daerah ini dahulunya sering banjir, tapi trotoarnya dinaikin. Jadi tidak banjir lagi” or
some kind like that. Berhubung gw tinggal di kota yang sering terkena banjir (aka Jakarta), gw
menanggapi“Wowww” kenceng sampe terangguk-angguk. Si abang guide sampai komentar “Hey I
already told a lot of story, and you only amazed by this kind of fact” (hehehe,
maklum, berasa senasib).
Dari walking trip ini gw bertemu teman sesama solo trip-ers, 1 cewek dari India dan 1 cowok dari Singapura. Akhirnya kita bertiga lanjut ke walking trip selanjutnya (berbayar) yaitu ke Prague Castle. Walking trip yang ini juga tidak mengecewakan, dapat cerita macam-macam tentang castle nya, daerah pelayan-pelayannya, dan banyak lagi (terus gw udah lupa sekarang (tuh kan harusnya ditulis dari dulu blognyaaa)).
Alkisah, setiap penguasa yang berkuasa, masing-masing membuat bangunannya sendiri di area kastil tersebut, ada yang bergaya renaissance, baroque, gothic, jadinya campur-campur deh desainnya. Yang lucu, ada salah stau Ratu yang berkuasa, dan dia bikin bangunannya yang cantik-cantik membosankan, jadi gak nyambung sama katedral yang terlihat sangar itu hahaha.
Daerah yang dulu sering banjir disana
Dari walking trip ini gw bertemu teman sesama solo trip-ers, 1 cewek dari India dan 1 cowok dari Singapura. Akhirnya kita bertiga lanjut ke walking trip selanjutnya (berbayar) yaitu ke Prague Castle. Walking trip yang ini juga tidak mengecewakan, dapat cerita macam-macam tentang castle nya, daerah pelayan-pelayannya, dan banyak lagi (terus gw udah lupa sekarang (tuh kan harusnya ditulis dari dulu blognyaaa)).
Alkisah, setiap penguasa yang berkuasa, masing-masing membuat bangunannya sendiri di area kastil tersebut, ada yang bergaya renaissance, baroque, gothic, jadinya campur-campur deh desainnya. Yang lucu, ada salah stau Ratu yang berkuasa, dan dia bikin bangunannya yang cantik-cantik membosankan, jadi gak nyambung sama katedral yang terlihat sangar itu hahaha.
Walau dingin tapi enak buat jalan
Pertukaran penjaga
Katedral St Vistus di kawasan Castle Prague
Dalamnya katedral
Pemandangan sore itu dari arah Prague Castle
Beres walking tour, kita bertiga jalan ke Charles
Bridge, dan subhanallah, cakep bangeeeeeeettttt!! Ini tohh yang bikin
orang bilang kalau kota ini cantik.. Cuacanya cerah, patung-patungnya
jadi terlihat ceria, pemandangan castle prague di belakang juga lebih
kece.
The Castle
Teman walking tour
Kesan tentang Praha:
- Kotanya cenderung kecil, kemana-mana bisa jalan kaki
- Beli tiket train dan bis dkk bisa single way atau based on waktu
- Makanan: gw mengandalkan makanan dari hostel ma sempet makan di luar sekali-kali
- The People: hmmm, kalau Praha ini kota turis banget sih sebenarnya, jadi kontak dengan warga setempat ya paling buat beli oleh-oleh aja :). Mungkin malah banyak turisnya daripada warga setempat
0 comments