Naila's Timeline

live . love . laugh

Powered by Blogger.
  • Home
  • About me
Kata siapa sih Jakarta isinya Mall doang? Yah gak salah sih, tapi ternyata ada banyak hal yang bisa dilakukan di kota Jakarta, selain pergi ke Mall doang. So akhirnya gw merekapitulasi hasil pemilu apa saja hal yang bisa dan wajib dilakukan di Jakarta.
So here's the list!
[Peringatan: Postingan ini berisi foto-foto dari koleksi pribadi. Kalau ada yang merasa terganggu dengan foto-foto yang terpasang, silahkan cao, dinikmati saja, atau ucap istighfar dalam hati.. Kehkehkeh]

1. Ngangkat Monas
Belum afdol namanya, kalau ke kota Jakarta, tapi gak pernah bergaya alay depan Monas. Beberapa gaya yang bisa dilakukan mulai dari ngangkat Monas, nyender di Monas, ngedorong Monas, atau sekalian nyium Monas. 
Gaya 1: Ngangkat Monas
Gaya 2: Ngedorong Monas
Gaya 3: Nyium Monas

2. Foto ala Kabinet Pemerintahan di depan Istana Merdeka
Pengen jadi Menteri sehari? Nah, salah satu tempat yang paling nge-hits buat foto seperti ini adalah di depan Istana Merdeka. Istana Merdeka, iya Istana Merdeka. Tempatnya Pak Beye tinggal dari hari Senin-Jumat selama 10 tahun.
(Postingan ini dibuat sebelum adanya Pilpres 2014. Bahkan cawapres Jokowi belum jelas siapa. My Prediction: Tebakan gw yang jadi cawapres adalah... Abraham Samad! Terus yang kepilih jadi presiden adalah..... hmmm.. Jokowi! Coba kita cek lagi, bulan Juli, benar gak nih.. Oia, kok jadi OOT.)
[Update per tanggal 21 Mei 2014. Ah yang jadi wapresnya Jokowi, JK ternyata.]

Yup, sejak 2008, Istana Merdeka terbuka untuk umum. Kita bisa berwisata ke rumah presiden ini di hari Sabtu dan Minggu, langsung daftar hari itu juga wisata dan tanpa biaya (eh ada deng bayar Rp 10.000,- buat cetak foto, tapi cuma itu doang kok). Disana kita bisa putar-putar di dalam dan halaman Istana Merdeka. Menarik kan? Tentang hal ini, bakal gw bikin postingan sendiri deh.

Menteri Lingk. Hidup, Menteri Kominfo (emmm.. Menteri Parekraf aja deh), Menteri Kesehatan, dan Menteri ESDM

3. Jadi model video klip di Museum Prasasti
Buat yang kelahiran 80'an pasti tahu lagi Base Jam yang "Bukan Pujangga". Itu lho, yang isi video klipnya banyak patung-patung bergaya eropa, kuburan-kuburan tua, dkk. Ternyataaa... Itu tempat syutingnya gak di Eropa lho! Tapi, di Jakarta! Tepatnya ada di Museum Prasasti dan ada di daerah Tanah Abang. So, bisa belanja sambil foto-foto deh
.
Patung Stress karena Si Penyanyi Bukan Pujangga
Patung stress tambah stress lihat orang stress di depannnya(btw itu siapa sih yg nyorat-nyoret punggungnya patung? vandal!)

Kalau yang ini, gaya stress ala-ala pegawai kantoran di Jakarta


Nah kalau model beneran kayak gini gayanya

4. Atlet dadakan tiap minggu pagi
Setiap minggu pagi, mendadak satu kota Jakarta medadak jadi atlet semua, dengan arena olahraga utama yaitu di jalan Thamrin-Sudirman. Yup, setiap hari minggu kita bisa asik lari, marathon, sepeda, atau bisa aja ngesot (kalau mau) di jalan Thamrin-Sudirman. Ga usah khawatir takut ditendang kopaja atau digilas motor. Kalau yang lari marathon, udah banyak banget perlombaannya, mulai dari lari 5K, 10K, 20K, 50K, 100K, sampai 120K (eh itu mah ke Bandung dunk).

Lengkap pake helm, ransel, sepatu olahraga, padahal naik sepedanya masih kalaj cepat ma mbak-mbak di belakang


Biar makin eksis, harus direkam tiap saat

5. Mengamati Pohon pas Tahun Baruan di Bundaran HI
Sebagai warga (imigran) Jakarta yang baik hati, tentunya gw ikutan merayakan tahun baru di Bundara HI. Seperti apa pemandangannya? Yup seperti foto di bawah hiks..
Gak keliatan apa-apa rek, kehalang pohon. Tapi gw rekomendasiin paling nggak, sekali aja, pernah kesini. Cukup sekali. Cukup.
3...2...1... Horee ganti tahun (sambil lihat daun) - miris

Orang-orang rebutan naik mobil yang lewat biar bisa lihat kembang api

6. Nempelin perut di Meriam Si Cagur
Konon, dahulu kala, orang-orang yang ingin cepat punya anak pada nempelin perutnya ke meriam ini, ke bagian tanggannya. Emang ini meriam ada dimana sih? Ada di lapangan Museum Fatahillah di Kota Tua. Dulu letaknya ada di halaman belakang Museum Fatahillah, tapi sudah dipindahkan ke Lapangan depan.
Meriam Si Cagur (pas masih di halaman belakang)
Kalau ke Jakarta, wajib hukumnya jalan-jalan ke Kota Tua. Kunjungi museum-museum disana mulai dari Museum Mandiri, Museum BI, Museum Wayang, dan Museum Fatahillah. Kalau mau lebih seru, bisa sekalian sewa sepeda dan guide buat nganterin dan ngejelasin tempat-tempat bersejarah di daerah situ. Ada Museum Bahari, Rumah Merah, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan banyaaak lagi.
Museum Fatahillah

Turis nyasar di pelabuhan

7. Main ma ikan di Seaworld
Yang ini agak mahal sih, tapi selain di Jakarta, sepertinya belum ada tempat seperti Sea World ini. Dimana, kita bisa melihat berbagai macam ikan domestik dan mancanegara jadi satu di dalamnya (hayah).
Begitu dekat, namun tak tersentuh #tsah

Tukang jaga ikan

8. Jungleland
Bosen ma Dufan, nah udah ada wahana baru di Sentul yaitu Jungleland. Emang masih baru sih tempatnya, cuma lebih sepi aja. Dan wahana-wahananya wihh gak kalah seru (and serem (sampe pusing)). 
Berputar-berputar seakan kau terbang.. Lalala lalala lalala lalalaaa


9. Foto kaki di depan laut
Kalau yang bosen dengan kehidupan metropolitan, bisa kabur ke Kepulauan Seribu. Selain dekat, harga juga masih terjangkau, dan masih banyak pantai yang bagus. Tapi kalau kesini, jangan buang sampah sembarangan ya. Ntar rusak ekosistem pantai dan lautnya.
Aih baru nyadar kaki gw masih mulus disini, belum ada bekas luka kegiles motor, hiks

Salah satu pose wajib: menangkap matahari

Sebenarnya ada beberapa hal lagi yang bisa dilakukan di Jakarta seperti naik bus City Tour Jakarta, wisata Mangroove di Angke, atau lihat binatang-binatang di Ragunan.
Namun, berhubung tidak ada foto (gw)nya, gw skip dulu deh hahaha.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jadi judulnya gw lagi galau milih Presiden Indonesia. Sama galaunya dengan 200 juta penduduk Indonesia lainnya. Pilihan yang sudah pasti ada 2: Prabowo dan Jokowi.

Kalau pilih Prabowo, banyak yang bilang, ingat dia dulu pernah melakukan kejahatan HAM, culik aktivis dan entah diapakan. Hmm.. Kan bisa aja Bapaknya udah tobat? Kalau tobat, kan bisa aja aslinya baik. (Bisa aja kan, ya kan? bener kan?)  Yang gw sayangkan, kenapa ya Bapak yang satu ini gak pernah tampil di Mata Najwa? Salah satu acara televisi yang bisa mengupas para politikus secara mendalam. Jadinya gw harus ngecek dulu deh wawancara beliau di acara lain.
Dengar-dengar juga, Bapak yang satu ini ga boleh masuk ke wilayah USA, karena dianggap penjahat HAM. Sekalinya mendarat disana, bakal langsung ditangkap. Hahaha, kayaknya kalau menarik punya presiden yang ga seiya sekata dengan USA.

Kalau pilih Jokowi, yah kok agak bingung juga. Dia tuh pengen jadi presiden karena emang pengen atau karena disuruh Bu Mega? Kalau disuruh Bu Mega, ya makin aneh, lha wong yang bakal jadi presiden dia, bukan Bu Mega. Kok mau aja ya disuruh-suruh.
Kalau diumpamakan orang cari jodoh aja, Jokowi ini versi anak lelaki yang nurut aja sama Ibunya nikah sama siapa saja, padahal yang nikah kan dia ya bukan Ibunya. Bagus kalau beneran sayang ma isterinya, kalau engga? Bisa-bisa nyalahin Ibunya. (eh kok malah lebih bahas jodoh-jodohan ya? Hahaha).
Anyway, kalau lihat hasil liputan Jokowi selama ini, dia banyak berkomentar ingin jadi Presiden, salah satunya biar bisa memperbaiki Jadebotabek, khususnya Jakarta. Belum dengar (dan gw juga belum mencari atau browsing) visi misinya untuk luar Jadebotabek euy.

Tapi, jikalau pilihannya cuma 2 itu harus pilih yang mana dunk?
Disini menariknya harus ngecek juga wapresnya siapa. Kalau wapresnya...
Jusuf Kalla. Jujur gw salah satu pemilih dia untuk pemilu 2009, agak sedih bapake yang satu ini gak kepilih. Salah satu politikus yang gw suka (Suka kenapa? Harus ya ada alasannya? Yaaa.. Karena JK itu JK. #mulaicheesy). Cuma kalau JK jadi wapres prabowo, kayaknyaaaa ga cocok deh. Kalau jadi wapres Jokowi? Ga cocok jugaaa, sama2 proaktif dua-duanya, ntar yang jaga kantor siapa?

Muhaimin. Sebenarnya gw kurang familiar sama Bapak yang satu ini. Selain fakta bahwa beliau pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Susah juga ya, media kebanyakan ngeliputnya Jokowi terus jadinya ya tokoh-tokoh lain tenggelam dan less known.

Anies Baswedan. Plis plis banget dia nyapres atau nyawapres. Apalagi kalau duet dengan Jokowi. Pasti bakal gw pilih. Ga usah gw list lagi deh rekam jejak beliau ini seperti apa. Kalau yang satu ini, suka banget dah gw. Sumpah, Suer!

Siapa lagi yaaa? Rhoma Irama? Emm, kayaknya engga deh..
Gita Wirjawan? Harus googling dulu..
Mahfud MD? Harus googling juga..
Siapa lagi dunk?

Yang susah itu, berita sekarang isinya cuma "Jokowi mendekati Cak Imin" "Prabowo menyambangi Mahfud MD".
Nah kalau gw, sebagai masyarakat awam, kan cuma mikir "Siapa sih emang mereka? Heboh banget di tipi. Kenal aja engga, apalagi sayang, apalagi milih." Mungkin tiap tokoh harus punya acara rekam jejak sendiri buat menarik minat masyarakat awam dan naif seperti gw, hehehe.

NB: Anyway, agak-agak serem-serem sedap deh nge-post kayak gini. Akhir-akhir ini dunia maya semakin kejam dengan penduduknya. Salah tulis sedikit bisa kena bully senusantara, seperti kasus Dinda atau kasus pendukung Prabowo yang nge-blog berisi alasan dia ngedukung Prabowo eh malah dicecar sama non pendukung Prabowo (yang pada akhirnya si pencecar ini dicecar juga sama penduduk dunia maya lainnya).

Lha wong, mungkin penulis pertama dan kedua itu ada salahnya, tapi kok yang menyalah-nyalahkan ikutan kejam juga sih? Kan jadi ga bisa bebas berpendapat dunk akhirnya.
Tulisan gw ini juga yaaa juga gak tajam ala analisis politik lainnya. Inilah apa adanya gw, salah satu potret gambaran pemilih pada Pemilu 2014. Yang pastinya ga semuanya pintar memilih atau memiliki informasi yang cukup untuk memilih dengan benar. Termasuk gw.

Pada akhirnya, cuma bisa berharap dan berdoa, moga-moga yang kepilih di bulan Juli nanti bisa membawa amanah rakyat sebaik-baiknya. Kalau gak baik, ya ntar juga ditagih di dunia lain.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Untuk urusan wisata, istilah "Don't judge a book by its cover" rasanya kurang sesuai jika dikaitkan dengan bandara. Karena, jika kita datang ke sebuah daerah dan bandaranya kurang oke, kesannya kok sepertinya daerah tersebut kurang friendly ya sama wisatawan.

Anyway, 2 tahun ini, gw berkesempatan mengunjungi beberapa daerah di Indonesia. Dan senangnya, datangnya itu pas banget beberapa saat setelah pengoperasian bandara atau terminal bandara baru di daerah tersebut.

Layaknya turis sejati, gw suka foto-foto seperti apa bandara barunya. Soalnya banyak yang bagus bikin takjub dan senang pas lihat. Karena artinya sepertinya Indonesia benar-benar siap menjadi tujuan wisata domestik dan mancanegara!

So, disini gw tampilkan gambar-gambar (koleksi pribadi) bandara-bandara yang gw anggap bagus (objektif banget hehe) yang sudah gw datangi. Maafkan ya jika gambarnya kurang bagus dan belum menggambarkan seacara sempurna seperti apa penampakan aslinya. Berikut listnya:

1. Bandara Kualanamu - Medan
Bandara Kualanamu
Turun dari pesawat
Menuju tempat check-in



Tempat check-in

Bandara Kualanamu ini letaknya kira-kira 39 km dari kota Medan. Dibuka pertama kali pada bulan Juli 2013. Gw kesini kira-kira sebulan setelahnya. Takjub karena besar banget dibanding bandara nusantara lainnya. Terus, masih kece dan ciamik dengan desain abu-abu ala bandara internasional di luar negeri.

Yang bikin keren lagi, bandara ini sudah terhubung dengan kereta api untuk ke kota Medan. Ddengan biaya 60/80rb per sekali jalan (Bandara Soetta kapan nih ada keretanyaaaa?). Dan keretanya, wuihhh jauh lebih bagus dari kereta Jawa rek.
Suasana stasiun kereta api di Medan
Kereta api Medan-Kualanamu


2. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang

Ruang Tunggu
Ruang Tunggu
Bandara ini cukup ajaib dibanding bandara-bandara lainnya. Berbeda dengan bandara lain yang mengangkat tema minimalis atau abu-abu modern, tema dan desain interior dari Bandara ini membawa muatan lokal yang penuh dengan warna merah-oranye-kuning, selain itu banyak juga ornamen-ornamen berbau Sumsel. Sayangnya pas disini gw ga sempat foto banyak gara-gara ketinggalan pesawat dan sibuk nyari tiket baru. 

3. Bandara Juanda - Surabaya
Ruang Check-in

Cafe dkk

Terminal baru (terminal 2) Bandara Juanda ini resmi beroperasi per 14 Februari 2014. Bandara ini mengangkat desain minimalis abu-abu modern. Lengkap dengan cafe, toko-toko, tempat beribadah dan lainnya, membuat bandara ini enak buat nunggu-nunggu. Yah, pas banget, mengingat waktu gw kesini, ketinggalan pesawat dan harus geje selama 7,5 jam nunggu di bandara untuk naik penerbangan selanjutnya hahaha. Anyway, sebenarnya bandaranya lebih bagus dari foto gw, sayangnya kurang mumpuni gw buat ambil foto bagus. Hiks.

4. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali
Menuju Tempat Keberangkatan

Terminal baru Bandara I Gusti Ngurah Rai pertama beroperasi per 19 September 2013. Pas kesini, pas 3 hari setelah peresmian dan masih ada bagian-bagian yang belum jad. Tapi baguuusss.. Banyak tanamannya, ada unsur-unsur lokalnya juga (gapura etc). Jadi pengen kesini lagi, pengen tahu sudah sebagus apa kalau versi jadinya.
Gapura pagar bandara


5. Bandara Internasional Lombok - Lombok
Tampak depan
Arena Kedatangan

Bandara Internasional Lombok ini menggantikan bandara utama yang ada di Kota Mataram. Diresmikan pertama kali pada tanggal 24 Oktober 2011. Pas gw kesini, pas 1 minggu setelah peresmian. Bandaranya masih penuhhhhh sama warga sekitar yang penasaran lihat bandara baru seperti apa. Sampai buka tikar dan bikin tenda segala!

Buka tikar

Tempat nongkrong baru di Lombok

Bandara ini tentu tidak sebesar bandara lain, tapi jika dibandingkan bandara Lombok sebelumnya, tentu saja jauh lebih bagus.

Sebenarnya masih ada 2 bandara lagi yang pernah gw kunjungi dan harusnya masuk list ini, yaitu Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Sayangnya ga sempat foto-foto disini, Jadi gak bisa gw masukin. Next time, kalau lain kali kesana, gw foto ah.

Satu bandara lagi yang, dengar-dengar salah satu yang terbesar di Indonesia yaitu Bandara Sepinggan. Tapi belum pernah kesana jadi gak gw masukin list. Pengen banget kesana dan moga-moga tahun ini kesampean, amin...

Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Entah kenapa, selama 3 tahun gw di Jakarta, sering banget gw ketemu ma kejadian-kejadian gak jelas. Entah karena kebanyakan dosa atau apa, sering banget sial kalau naik transportasi umum. So, waktunya gw data dulu:
  1. Travel nyasar. Dari Bandung ke Jakarta. Iya travelnya mau ke arah kuningan, malah ke arah Slipi. Untung penumpangnya ada yang nunjukin arah yang benar kemana.
  2. Travel berasap. Dari Jakarta ke Bandung. Yup, travelnya berasap kayak mau kebakaran, untung gak kenapa-kenapa. Postingannya ada disini
  3. Travel mogok dan akinya abis. Dari Jakarta ke Bandung. Berhenti di tengah jalan, si supor travel jalan kaki bolak balik ke tempat pembangunan dekat dengan toll dulu buat ngambil air. 
  4. Travel ban kempes. Dari Jakarta ke Bandung. Berhenti dulu nunggu ganti ban.
  5. Bis travel, bannya kempes. Dari Jakarta ke Bandung. Kurang gede apa coba bannya.
Kereta. Padahal gw naik kereta jarak jauh juga bisa dihitung pake jari, tapi hampir tiap naik selalu ada masalah.
  1. Lokomotif mesin bermasalah.Dari Jakarta ke Bandung. Pas perjalanan dari Jakarta ke Bandung, keretanya harus berhenti dulu di Purwakarta gara-gara lokomotifnya bermasalah dan gak bisa nanjak. Untung belum jauh-jauh amat, jadinya bisa manggil lokomotif pengganti dari Jakarta
  2. Kerete kena demo. Dari Bandung ke Jakarta. Perjalanan harusnya 3 jam, jadi 7 jam gara-gara ada yang demo di stasiun Bekasi.
  3. Rel kereta patah. Dari Semarang ke Jakarta. Jadinya  perjalanan Semarang-Jakarta harusnya 6 jam, jadi 10 jam, karena ngantri yang mau masuk ke arah Jakarta.
Pesawat:
  1. Bagasi pesawat ketinggalan. Dari Bangka ke Jakarta. Pas naik Lion Air dari Bangka ke Jakarta, penumpangnya udah nyampe ehhh bagasinya belum, karena pesawatnya takut keberatan. Jadinya bagasinya dikirim ma Lion Air ke rumah masing-masing penumpang.
  2. Ketinggalan pesawat #1. Dari Jakarta ke Surabaya. Pas lagi bareng orang-orang kantornya. Gara-garanya kita kirain pesawat delay, eh ternyata udah berangkat, cuma pindah boarding gate, dan gak di-halo-halo.
  3. Ketinggalan pesawat #2. Dari Surabaya ke Jakarta. Pas lagi bareng teman-teman, gara2 keasikan refleksi, jadi lupa kalau jarak bandara itu masih 20 km, dan jam makan siang = macet, jadinya gak kekejar deh.
  4. Ketinggalan pesawat #3. Dari Palembang ke Jakarta. Gara-gara ternyata pesawatnya udah berangkat duluan dari jadwal seharusnya. Untungnya bisa refund full di tempat, cash pula. Tap ya harus nyari tiket lagi.

Mistis:
  1. Tindihan di travel. Dari Jakarta ke Bandung. Pas lagi tidur, udah nyadar kalau pengen bangun, tapi badannya gak bisa gerak, mata juga gak bisa kebuka. Hasil baca sana-sini, ini sih gara-gara kecapekan.
  2. Tindihan di kereta. Dari Jakarta ke Bandung. Idem yang di atas.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Uh yeah, judulnya sudah menggambarkan isi postingannya.

Yup betul, sudah 3 tahun melanglang buana di kota Jakarta.
Dari belum mengenal uang dan cinta, sampai sudahhhh... ya sudah semakin tahu apa yang harus diketahui, hahahaha..
Dari masih muda belia, menjadi tetap muda tapi less belia.
Dari masih kurus kerontang, jadi agak gemukan.
Dari yang masih jernih otaknya,  jadi agak bolot dan terdegradasi otaknya hahaha. Harus diupgrade lagi sepertinya.
Dari yang gak pernah kemana-mana, sekarang alhamdulillah sudah agak kemana-mana.
Dari yang gak bijaksana, jadi.. hmmm.. kok yah masih gak bijaksana ya, hiks.

Anywayyyyyyyyyyyy...
Gak tau mau nulis apa lagi, hahahaha.

Anywayyyyyyyyyy lagiiii...
Moga-moga ga selalu di Jakarta terus deh, sudah cukup banyak penghuninya. Tapi moga-moga sampai hari kepindahan, bisa menjadi diri yang semakin baik.

Ciao.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About me


About Naila
Halo, saya Naila Fithria, penulis blog ini.
Tukang jalan-jalan dan tukang galau juga:)
Anyway, selamat datang dan selamat membaca blog ini. Tabik!

The other me

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter

Through the years

  • ►  2020 (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  October (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2015 (13)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ▼  2014 (7)
    • ►  June (2)
    • ▼  May (5)
      • 9 Things to Do in Jakarta
      • Galau Memilih Presiden Indonesia
      • Bandara Terbaik di Indonesia
      • Sial di Perjalanan
      • Tiga Tahun di Jakarta
  • ►  2013 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2012 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  August (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2010 (18)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2009 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (5)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (6)
    • ►  January (1)
  • ►  2008 (17)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (3)
  • ►  2007 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)

Naila's Timeline

Loading...

Created by BeautyTemplates| Distributed By Gooyaabi Templates