Galau Memilih Presiden Indonesia

by - May 11, 2014

Jadi judulnya gw lagi galau milih Presiden Indonesia. Sama galaunya dengan 200 juta penduduk Indonesia lainnya. Pilihan yang sudah pasti ada 2: Prabowo dan Jokowi.

Kalau pilih Prabowo, banyak yang bilang, ingat dia dulu pernah melakukan kejahatan HAM, culik aktivis dan entah diapakan. Hmm.. Kan bisa aja Bapaknya udah tobat? Kalau tobat, kan bisa aja aslinya baik. (Bisa aja kan, ya kan? bener kan?)  Yang gw sayangkan, kenapa ya Bapak yang satu ini gak pernah tampil di Mata Najwa? Salah satu acara televisi yang bisa mengupas para politikus secara mendalam. Jadinya gw harus ngecek dulu deh wawancara beliau di acara lain.
Dengar-dengar juga, Bapak yang satu ini ga boleh masuk ke wilayah USA, karena dianggap penjahat HAM. Sekalinya mendarat disana, bakal langsung ditangkap. Hahaha, kayaknya kalau menarik punya presiden yang ga seiya sekata dengan USA.

Kalau pilih Jokowi, yah kok agak bingung juga. Dia tuh pengen jadi presiden karena emang pengen atau karena disuruh Bu Mega? Kalau disuruh Bu Mega, ya makin aneh, lha wong yang bakal jadi presiden dia, bukan Bu Mega. Kok mau aja ya disuruh-suruh.
Kalau diumpamakan orang cari jodoh aja, Jokowi ini versi anak lelaki yang nurut aja sama Ibunya nikah sama siapa saja, padahal yang nikah kan dia ya bukan Ibunya. Bagus kalau beneran sayang ma isterinya, kalau engga? Bisa-bisa nyalahin Ibunya. (eh kok malah lebih bahas jodoh-jodohan ya? Hahaha).
Anyway, kalau lihat hasil liputan Jokowi selama ini, dia banyak berkomentar ingin jadi Presiden, salah satunya biar bisa memperbaiki Jadebotabek, khususnya Jakarta. Belum dengar (dan gw juga belum mencari atau browsing) visi misinya untuk luar Jadebotabek euy.

Tapi, jikalau pilihannya cuma 2 itu harus pilih yang mana dunk?
Disini menariknya harus ngecek juga wapresnya siapa. Kalau wapresnya...
Jusuf Kalla. Jujur gw salah satu pemilih dia untuk pemilu 2009, agak sedih bapake yang satu ini gak kepilih. Salah satu politikus yang gw suka (Suka kenapa? Harus ya ada alasannya? Yaaa.. Karena JK itu JK. #mulaicheesy). Cuma kalau JK jadi wapres prabowo, kayaknyaaaa ga cocok deh. Kalau jadi wapres Jokowi? Ga cocok jugaaa, sama2 proaktif dua-duanya, ntar yang jaga kantor siapa?

Muhaimin. Sebenarnya gw kurang familiar sama Bapak yang satu ini. Selain fakta bahwa beliau pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Susah juga ya, media kebanyakan ngeliputnya Jokowi terus jadinya ya tokoh-tokoh lain tenggelam dan less known.

Anies Baswedan. Plis plis banget dia nyapres atau nyawapres. Apalagi kalau duet dengan Jokowi. Pasti bakal gw pilih. Ga usah gw list lagi deh rekam jejak beliau ini seperti apa. Kalau yang satu ini, suka banget dah gw. Sumpah, Suer!

Siapa lagi yaaa? Rhoma Irama? Emm, kayaknya engga deh..
Gita Wirjawan? Harus googling dulu..
Mahfud MD? Harus googling juga..
Siapa lagi dunk?

Yang susah itu, berita sekarang isinya cuma "Jokowi mendekati Cak Imin" "Prabowo menyambangi Mahfud MD".
Nah kalau gw, sebagai masyarakat awam, kan cuma mikir "Siapa sih emang mereka? Heboh banget di tipi. Kenal aja engga, apalagi sayang, apalagi milih." Mungkin tiap tokoh harus punya acara rekam jejak sendiri buat menarik minat masyarakat awam dan naif seperti gw, hehehe.

NB: Anyway, agak-agak serem-serem sedap deh nge-post kayak gini. Akhir-akhir ini dunia maya semakin kejam dengan penduduknya. Salah tulis sedikit bisa kena bully senusantara, seperti kasus Dinda atau kasus pendukung Prabowo yang nge-blog berisi alasan dia ngedukung Prabowo eh malah dicecar sama non pendukung Prabowo (yang pada akhirnya si pencecar ini dicecar juga sama penduduk dunia maya lainnya).

Lha wong, mungkin penulis pertama dan kedua itu ada salahnya, tapi kok yang menyalah-nyalahkan ikutan kejam juga sih? Kan jadi ga bisa bebas berpendapat dunk akhirnya.
Tulisan gw ini juga yaaa juga gak tajam ala analisis politik lainnya. Inilah apa adanya gw, salah satu potret gambaran pemilih pada Pemilu 2014. Yang pastinya ga semuanya pintar memilih atau memiliki informasi yang cukup untuk memilih dengan benar. Termasuk gw.

Pada akhirnya, cuma bisa berharap dan berdoa, moga-moga yang kepilih di bulan Juli nanti bisa membawa amanah rakyat sebaik-baiknya. Kalau gak baik, ya ntar juga ditagih di dunia lain.

You May Also Like

0 comments